Konstruksi jembatan adalah pondasi bangunan yang menghubungkan antara daratan dengan perairan. Fungsinya sendiri, yaitu sebagai penghubung atau jalur transportasi agar aktivitas kegiatan masyarakat dapat berjalan dengan efektif.
Selain itu, jenis konstruksi bangun ini juga punya ciri tersendiri dengan perhitungan serta skema bangun yang berbeda dengan jenis konstruksi lainnya. Lantas, apa itu pondasi pada bangunan jembatan? Apa saja jenis-jenisnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Pengertian Konstruksi Jembatan
Konstruksi jembatan adalah sebuah pondasi bangunan yang berfungsi menopang jembatan sehingga mampu berdiri kokoh dan dapat dilintasi oleh banyak kendaraan di atasnya. Pada saat proses pembangunan jembatan, pasti butuh pondasi yang sangat kuat dan juga mampu menahan seluruh beban jembatan di dasar tanah.
Kemudian, pondasi yang umum terdapat dalam jembatan, yakni jenis pondasi steel pile, precast prestressed concrete pile, reinforced concrete pile, composite piles, dan concrete cast in place. Melalui struktur pondasi yang kuat, maka jembatan akan berfungsi secara layak dan mampu menahan beban dalam jumlah besar.
Jenis-Jenis Jembatan serta Struktur Konstruksinya
Setelah mengetahui pengertian konstruksi jembatan, Anda tentu penasaran apa saja jenis-jenis pondasi pada bangunan jembatan? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Jembatan Plat
Jenis jembatan ini umumnya memiliki bentuk yang menyerupai elemen struktur horizontal. Fungsi dari bentuk horizontal ini adalah untuk menyalurkan beban mati maupun beban hidup menuju ke dalam rangka pendukung vertikal pada suatu sistem struktur jembatan.
2. Jembatan Cable Stayed
Jembatan cable stayed terbentuk dari rangkaian pondasi kabel. Sehingga, kabel adalah material utama dalam struktur bangunan dari jembatan ini. Selain itu, kabel juga digunakan untuk menopang gelagar antara dua tumpuan yang berpusat.
3. Jembatan Kantilever
Jenis jembatan selanjutnya adalah Kantilever. Kantilever umumnya punya ciri pilar yang tertancap ke tanah dengan posisi vertikal. Fungsi jembatan adalah untuk menyokong dek horizontal yang memanjang. Selain itu, kantilever mengusung pondasi datar dengan rangka batang baja sebagai material utamanya.
4. Jembatan Lengkung
Jenis konstruksi jembatan keempat adalah lengkung. Jembatan ini merupakan jenis pondasi terlama di dunia. Bahan utamanya terdiri dari coran dan bebatuan. Selain itu, jenis ini juga sering digunakan untuk keperluan jalan kereta api terutama di daerah perbukitan yang terjal.
Namun, salah satu kekurangan dari jenis jembatan ini adalah mudah rapuh atau sensitif terhadap perubahan suhu dan cuaca. Sehingga, butuh perawatan maksimal agar jembatan lengkung dapat beroperasi puluhan tahun.
5. Jembatan Bowstring
Secara struktur pondasi, bowstring adalah gabungan dari jenis jembatan lengkung dan gantung. Bowstring bekerja dengan memanfaatkan sumber gaya horizontal yang mendukung struktur secara lengkung. Kemudian, lengkungannya berada di atas jalan dan ikatan vertikalnya akan otomatis menurut untuk menyokong dek.
6. Jembatan Apung
Jenis jembatan yang terakhir adalah jembatan apung. Jembatan apung merupakan pondasi jembatan yang memanfaatkan daya apung dari suatu benda ringan sebagai pengganti pondasi pada tanah. Meskipun ringan, pondasi pada jembatan apung ini terbukti sangat kuat bahkan terhadap dampak kikisan air. Material yang digunakan adalah kubus apung.
Keunggulan Konstruksi Jembatan Apung Barakuda
Sebagai salah satu jenis jembatan dengan ketahanan pondasi yang kuat, jembatan apung ternyata memiliki keunggulan lain. Apa saja keunggulan tersebut? Berikut penjelasannya secara lengkap:
1. Daya Tahan Kuat
Salah satu keunggulan dari jembatan ini adalah daya tahannya yang kuat. Karena terbuat dari material polyethylene premium, jembatan apung dapat bertahan hingga puluhan tahun.
2. Bahan Ramah Lingkungan
Ternyata, bahan dasar jembatan apung yang terbuat dari kubus khusus ini sangat ramah lingkungan. Sehingga, tidak merusak ekosistem perairan sekitar yang menjadi titik pemasangan jembatan apung.
3. Pengerjaan Cepat dengan Hasil yang Menarik
Tidak butuh waktu lama untuk membuat dan memasang jembatan jenis apung. Hasilnya pun tampak sangat indah dan menarik. Hal tersebut terjadi karena bahan materialnya memiliki corak warna beragam. Sehingga menghasilkan sebuah jembatan yang sangat kuat dan menarik, bahkan bisa menjadi objek wisata.
4. Minim Perawatan
Jenis jembatan apung ini tidak memerlukan perawatan khusus karena material yang sangat berkualitas. Tidak diperlukan biaya perawatan. Cukup dengan membersihkan pinggiran kubus apung yang terkena lumut atau tritip, jika hal tersebut diperlukan.
Tertarik Menggunakan Konstruksi Jembatan Apung?
Itulah penjelasan lengkap tentang pondasi pada bangunan jembatan. Nah, bagi Anda yang sedang mencari supplier produsen jembatan apung murah berkualitas, dapatkan hanya di Barakuda. Produk dalam negeri ber-TKDN resmi dengan kualitas terjamin, dan harga terjangkau!