Kebersihan adalah hal mutlak dibutuhkan setiap orang saat tinggal di dalam lingkungan hidup. Lingkungan hidup yang bersih, tentu akan menciptakan rasa nyaman serta kesehatan bagi setiap individu yang tinggal di dalamnya. Apalagi untuk menjaga kebersihan sungai, masyarakat yang berada di bantaran sungai harus menjaga sungai bersih agar terasa nyaman. Akan tetapi, masih banyak perilaku masyarakat yang membuang sampah di sungai yang menyebabkan sungai menjadi kotor.
Perilaku masyarakat Indonesia terhadap kebersihan sungai
Perilaku masyarakat Indonesia yang masih mengabaikan sungai menjadi salah satu isu lingkungan yang krusial. Sungai bersih, sebagai salah satu sumber kehidupan utama, sering kali dijadikan tempat pembuangan sampah atau limbah tanpa memikirkan dampaknya. Beberapa perilaku masyarakat yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap sungai bersih, diantaranya:
- Membuang sampah langsung ke sungai
Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan buruk sejak dahulu, karena sering sekali terlihat beberapa masyarakat yang masih membuang sampah bukan pada tempatnya. Sampah yang sering kali dibuang langsung ke sungai seperti plastik, botol, styrofoam, dan sisa makanan. - Sikap Apatis dan Ketergantungan pada Pemerintah
Banyak masyarakat yang menganggap kalau sungai bersih adalah tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan yang seharusnya itu adalah tanggung jawab bersama. Sungai bersih tidak dapat dijaga oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau instansi terkait saja, namun harus ada kepedulian dan kesadaran dari masyarakat untuk mengelola dan melestarikan sungai di daerahnya. - Penggunaan Sungai untuk Aktivitas Rumah Tangga
Di beberapa daerah, sungai masih digunakan untuk aktivitas rumah tangga seperti mencuci pakaian, mandi, atau membuang sisa makanan. Hal tersebut mempengaruhi akan kebersihan sungai yang tidak terjaga sehingga membuat sungai menjadi tercemar.
Penyebab sungai tercemar di Indonesia
Pencemaran sungai cukup banyak terjadi di Indonesia, penyebab utama tercemarnya sungai adalah pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, pertanian, dan kegiatan pertambangan. Penyebab lainnya termasuk pembuangan sampah, aktivitas transportasi, perubahan alamiah, dan penggunaan bahan kimia. Itu membuat sungai bersih berubah menjadi sungai kotor.
Akan tetapi, jika dilihat dari dekat, paling banyak yang menyumbangkan pencemaran di sungai itu dari limbah rumah tangga. Hal ini tidak mengherankan mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar, produksi limbah pun meningkat. Berikut ini beberapa penyebab dari tercemarnya sungai di Indonesia, yaitu:
- Limbah Rumah tangga
Limbah rumah tangga tidak hanya limbah hasil aktivitas warga di rumah masing-masing, melainkan limbah rumah makan, kantor, pasar, pertokoan maupun rumah sakit yang dibuang sembarangan ke sungai. Limbah tersebut meliputi sisa makanan, bekas sanitasi, air bekas sabun mandi maupun cuci pakaian, plastik dan lain-lain.
- Limbah Pabrik
Banyak jenis industri pabrik yang menghasilkan limbah organik penyebab pencemaran air, seperti limbah pabrik tekstil, limbah pabrik kertas, limbah pabrik cat, limbah pabrik farmasi, hingga limbah pabrik baja. - Endapan Tanah
Penyebab pencemaran ini biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar yang berupa tanah atau lumpur dari erosi. Terutama sungai yang berdekatan dengan gunung meletus, airnya akan tercemar oleh sisa-sisa material yang dikeluarkan oleh gunung tersebut.
Cara membersihkan sampah di sungai
Menjaga sungai bersih tidak hanya tugas masyarakat sekitarnya saja, melainkan tugas semua kalangan, termasuk instansi pemerintah, pemilik usaha, dan lembaga swasta. Ada banyak cara membersihkan sungai dari sampah dan limbah yang dapat dikerjakan secara bersama-sama, yaitu:
- Mengembangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tidak boleh warga sekitar sungai jadikan sebagai tempat bermukim atau berbisnis.
- Mewajibkan industri-industri sekitar aliran sungai untuk memasang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
- Mengajak masyarakat yang tinggal di dekat sungai supaya rajin membersihkan sungai dari tumpukan sampah secara berkala.
- Memberi penyuluhan kepada kalangan warga umum dan pemilik industri agar tidak membuang limbah apapun ke sungai.
- Memeriksa dan mengontrol kualitas air sungai demi mencegah terjadinya pencemaran dan penyebaran penyakit.
- Menggunakan platform modern untuk menahan sampah yang hanyut terbawa oleh aliran sungai agar tidak semakin melebar
Prasana alternatif sebagai pendukung kebersihan sungai
Selain menerapkan cara membersihkan sungai dari sampah di bagian sebelumnya, perlu didukung juga dengan prasarana alternatif. Tujuan penggunaan prasarana alternatif untuk mempermudah proses pembersihan dan pelestarian sungai-sungai.
Salah satu contohnya yaitu penggunaan Trash Barrier dari kubus apung Barakuda. Trash Barrier Barakuda terbuat dari bahan polyethylene (PE) yang mudah dipakai dan pastinya ramah lingkungan sehingga aman untuk digunakan di perairan. Dengan material kubus apung Barakuda, baik sebagai instansi pemerintah, pihak swasta dapat membuat prasarana pendukung sungai bersih, seperti Trash Barrier. Para petugas akan terbantu dalam pengambilan sampah, dimana sampah di sungai akan tersaring dan mengumpul pada pinggiran rakitan trash barrier.
Kesimpulan
Kebersihan adalah hal yang mutlak dibutuhkan oleh setiap orang yang tinggal di dalam lingkungan hidup. Teruma yang tinggal di bantaran sungai, harus menjaga sungai bersih agar terasa nyaman. Akan tetapi, tidak sedikit masyarakat yang masih membuang sampah atau limbah langsung ke sungai yang menyebabkan air sungai tercemar.
Maka, perlu beberapa cara untuk menjaga dan menghasilkan sungai bersih dari tumpukan sampah seperti menggunakan platform modern dari karya anak bangsa yaitu Trash Barrier Barakuda Marine. Dengan menggunakan Trash Barrier Barakuda mempermudah proses pembersihan dan pelestarian sungai-sungai. Mari jaga bersama kebersihan sungai kita.
